BLITAR - Karjan sekarang bisa bernafas lega, karena cucunya, Villza Threenanta kini telah berhasil menjalani operasi kelainan Hipospadia tahap 1, dari rencana 2 tahap yang akan dilakukan. Hipospadia sendiri merupakan suatu kondisi ketika lubang kencing penis berada pada bagian bawah dan bukannya di ujung.
Awalnya Karjan sempat putus asa, terlebih ketika menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit swasta di Blitar dan Malang, dirinya diminta untuk menyiapkan biaya hingga puluhan juta rupiah guna melakukan operasi Hipospadia.
Dengan pekerjaannya yang hanya serabutan, ditambah kedua orang tua Villza Threenanta yang telah bercerai dan mempunyai pekerjaan sama seperti dirinya, Karjan merasa mustahil dapat menyediakan biaya operasi tersebut.
“Waktu itu hanya bisa pasrah dan sedih. Kami orang ndak punya, bingung mau mencari dimana uang sebanyak itu, ” kata Karjan ditemui di rumahnya, Dusun Klepon, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Namun, kehadiran tetangganya, Kopda Doni Prasetyo yang kesehariannya bertugas di Yonif 511/DY seakan telah menjawab doa Karjan selama ini. Berkat bantuan Kopda Doni, Villza Threenanta akhirnya berhasil melakukan operasi Hipospadia.
“Dulu awalnya itu pada saat Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M, saya beserta anak dan istri silaturahmi ke rumah pak Karjan. Saat itu saya iseng-iseng tanya kepada Mila (kakak dari Villza Threeananta), Villza sudah disunat atau belum?” beber Kopda Doni.
“Begitu saya dikasih tahu belum disunat, karena punya kelainan Hipospadia dan diminta untuk menyiapkan biaya yang cukup besar untuk operasi, lantas saya menawarkan bantuan supaya Villza dapat segera mendapatkan penanganan, ” tambahnya.
Begitu dari pihak keluarga Villza berkenan untuk dibantu, Doni pun lantas menghubungi seniornya yang sekarang berdinas di RS. dr. Soepraoen Malang, Serma Suyono Setiyawan. Dari Suyono, Doni kemudian diberi arahan untuk mengurus BPJS milik Villza terlebih dulu, barulah nanti akan dibantu untuk prosesnya supaya bisa segera dioperasi.
“Waktu itu saya diminta untuk urus terkait BPJS dulu. Setelah selesai, Serma Suyono mengarahkan untuk mengurus proses operasinya dari bawah. Mulai Faskes 1 terus ke RS. Medika Kanigoro, hingga ditangani oleh dr. Diana, ahli bedah plastik di sana, ” ujarnya.
“Dari dr. Diana kemudian memberi rujukan agar Villza dioperasi sebanyak 2 kali di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar, ” imbuhnya.
Lanjut Doni mengungkapkan, selama 5 hari, mulai tanggal 4-8 September 2023, Villza menjalani rangkaian operasi pertamanya. Tanggal 9 atau sehari setelahnya, siswa kelas VII SMPN 1 Garum itu sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. Untuk operasi tahap 2 akan dilakukan 6 bulan setelahnya.
Apa yang dilakukan oleh Kopda Doni Prasetyo itu pun terdengar hingga ke telinga Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono. Pamen TNI AD itu mengaku bangga dan kagum atas kepedulian dari prajurit badak hitam itu, sebutan lain untuk Yonif 511/DY.
“Kami sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh Kopda Doni. Bagaimana dia sebagai prajurit TNI mampu hadir dan membantu setiap kesulitan masyarakat, ” sebutnya.
“Ini juga merupakan bentuk implementasi dari Perintah Harian Kasad, bapak Jenderal Dudung Abdurachman, dimana TNI AD harus hadir di tengah kesulitan masyarakat dan senantiasa menjadi solusi, ” tegasnya.
Danrem juga berharap, kepedulian dari Kopda Doni dapat menjadi contoh dan diikuti oleh para prajurit lainnya di jajaran Korem 081/DSJ. “Semoga dapat menginspirasi bagi yang lainnya, ” tandasnya. (***)